Senin, 16 Juli 2012

Katak Dalam Tempurung


Seringkali kita merasa terkungkung dengan lingkungan dimana kita berada. Tidak jarang orang berpikir dan merasa bahwa tidak mungkin bagi mereka untuk bisa meraih sukses.

Misalnya mereka yang hidup di daerah terpencil, merasa susah, dan jauh untuk
mendapat sentuhan teknologi, atau menerima informasi terbaru dengan cepat.Hingga berpikir, begitu susahnya berjuang dan mengembangkan usaha.
Sebaliknya, mereka yang hidup di kota besar berpikir betapa sesaknya dunia. Begitu ketatnya tingkat persaingan hidup. Dimana pun berada, saling sikut, saling senggol, saling tendang. Hingga akhirnya memutuskan, memang susah untuk menjadi yang terdepan.

Dalam berjuang segala sesuatunya memang seringkali tidak sesuai keinginan kita.Bisa jadi kita merasa lingkungan tidak lagi ramah, dan kondisinya tidak nyaman.Padahal sesungguhnya, dimanapun kita berada, pahami bahwa ITULAH tempat terbaik kita. Tempat dimana kita hidup, tempat di mana kita memperjuangkan apapun  yang kita inginkan.

Sekarang, mari kita renungkan sejenak...
1. Jika kita selalu saja berpikir bahwa tempat lain adalah lebih baik, maka  sampai kapan kita akan mulai berjuang?
2. Jika kita selalu saja menunggu datangnya kesempatan emas di tempat lain, berapa banyak waktu yang terbuang, hanya sekadar untuk menunggunya?
3. Jika kita selalu saja menunda apapun yang bisa kita lakukan di tempat kita berada sekarang, maka berapa banyak kesempatan yang terbuang percuma?
Dan masih banyak lagi hal yang perlu kita renungkan..!
Karenanya, jika saja kita mau berpikir bahwa inilah tempat terbaik kita, maka kita akan memiliki kesadaran dan kemampuan untuk membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik, lebih bernilai, dan penuh arti!... 

Kita semua memiliki kesempatan emas untuk menjadi besar & benar dimana saja... asal,  kita mau memperjuangkannya!


UNGKAPANNYA

Sebuah ungkapan sebagai suatu isyarat seseorang yang memiliki kekasih atau sejenisnya dan dibebani dengan tugas yang  menyita banyak waktu...dan jarak ....

Percakapan dengan pak Dedi Dwitagama

Sabtu, 14 Juli 2012

Kerja Sama

Mereka berdua bekerja sama dalam memakai sepatu, setidaknya " Berat sama di pikul ringan sama di jinjing "